MINGGU XIII SES. PENTAKOSTA
♪ GB. 10 : 1 – Berdoa
Kidung Agung 6 : 4 – 10
Pujian Menguatkan Hidup
Memuji adalah perbuatan yang sangat penting yang akan memberikan semangat sekaligus kepercayaan diri kepada orang yang diberi pujian. Efektifnya pemberian pujian bukan terletak pada seberapa sering kita menyampaikannya. Melainkan seberapa berartinya dan tulusnya kata-kata pujian itu. Ketika puji-pujian hanya kepura-puraan maka puji-pujian akan menjadi alat menipu atau upaya merahasiakan sesuatu. Di Iain pihak jika pujian itu diberikan pada saat yang tepat dengan ketulusan hati, akan menjadi kekuatan dan semangat baru yang dapat mengubah relasi atau masa depan seseorang menjadi lebih sukses.
Kata pujian yang kita baca dalam Kidung Agung 6:4, yaitu mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan sebagai seseorang yang cantik. Kata cantik juga mengandung pengertian nyaman, baik dan bersinar. Oleh karena itu mengungkapkan kata cantik berarti juga mempelai laki-laki merasa hidupnya nyaman, baik dan bersinar jika berada dekat mempelai perempuan. Perkataan mempelai laki-laki sekaligus memuji bagaimana baiknya kepribadian yang dimiliki dan diperlihatkan oleh mempelai perempuan.
Kata-kata pujian yang diberikan tidak meniru pendapat atau kesimpulan orang Iain, tetapi puji-pujian yang tulus keluar dari mulut sang mempelai laki-laki. Tuhan Yesus pernah memuji dengan berkata, “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki” Mat. 15:27. Setelah itu anak perempuan tersebut menjadi sembuh.
Pujian memberikan efek positif bagi penerima pujian, yaitu menjadi lebih bersemangat dan membangkitkan kekuatan baru untuk melanjutkan kehidupan. Demikian juga ketika kita memuji seseorang dengan sungguh-sungguh, maka ada pemulihan yang sedang terjadi. Jangan ragu memuji seseorang jika ia layak mendapat pujian tersebut. Itulah rencana Allah yang kita kerjakan untuk menguatkan dan menyelamatkan manusia.
♪ GB. 10 : 2
Doa : (Bapa di sorga tolong ajar kami untuk memberikan pujian kepada orang lain dengan tulus)