Minggu II Pra Paskah
Kamis , 22 Maret 2018
Renungan Malam
“ALLAH MENGINGAT”
Mazmur 78:39-43
“Ia ingat bahwa mereka itu daging, angin yang berlalu, yang tidak akan kembali” (ayat 39)
Rasanya benar jika Pemazmur mengatakan “kita mengingat Allah di kala susah dan cepat melupakan-Nya di saat senang”. Cerita tentang mujizat, pelenyapan para musuh, pembebasan (ay. 42) sekejap sirna oleh kenyamanan hidup setelah situasi kritis. Dari ujaran Pemazmur jelas terkandung bahwa setiap orang mengaku Tuhan “tatkala berada pada keadaan kritis” dan mempertanyakan “di mana Allah” lalu sejatinya melupakan “saat bergelimang senang”. Bukankah orang Kristen berlaku demikian di kala melimpahnya harta, memiliki wanita idaman, kedudukan serta jabatan? Kenyataan demikian digambarkan oleh injil sinoptik (Matius, Markus, Lukas) bahwa kita sedang menyembah mamon (Mat.6:24; Luk. 16:13).
Allah Mahakasih dan Penyayang itu mengingat bahwa manusia hanyalah sebongkah daging yang kesalahan dan keonarannya bak angin yang berlalu. Di lain tempat Pemazmur menuturkan, tatkala manusia menyadari dan menyesali dosanya, maka ia meminta dalam pengharapan supaya “Tuhan tidak mengingat-ingat lagi dosa dan pelanggarannya” (Maz. 130:3), dan Tuhan merahmati semua orang yang menyadari kesalahannya. Lantas, sudahkah kita mengingat segala kemurahan, kebaikan, rezeki dari Tuhan di kala kita senang dan berkelimpahan? Semoga kita tidak lalai mengucap syukur atas semua yang terjadi sejauh ini bagi ziarah hidup kita, kini dan di sini.
Marilah bersama bersyukur dengan memberi diri dalam karya dan kerja seharian ini, dengan selalu mengingat bahwa kasih-Nya tak melupakan kita.
Source: Sabda Bina Umat