HARI NATAL II
♪ GB.150 : 1, 2 – Berdoa
Matius 2 : 13 – 15
Menjaga Anak Hadapi Tantangan
Cinta seorang ibu itu menenangkan. Cinta seorang ayah itu menguatkan. Ungkapan ini merupakan gambaran pentingnya peran orang tua dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua yang taat akan telaten menjaga dan memelihara kehidupan anak dengan segala daya juang yang harus dilakoni.
Ungkapan di atas menggambarkan masa kanak-kanak Yesus yang diawali dengan berbagai tantangan dan kesulitan hidup. Yusuf melalui mimpinya diperintahkan oleh malaikat Allah untuk lari ke Mesir. Mengapa Allah mengarahkan Yusuf untuk membawa keluarganya (bayi Yesus dan ibu-Nya) ke Mesir? Pertama, Mesir bukan wilayah kekuasaan Herodes, karena itu mereka terhindar dari niat jahatnya. ltu berarti, bayi Yesus mengawali hidup-Nya sebagai seorang asing dan pengungsi di negeri orang. Kedua, ayat 15 sejajar dengan ungkapan Hosea 11:1. Yang dimaksud dengan “Anak-Ku” adalah Israel. Dalam sejarah Israel, Mesir adalah tempat penyembahan berhala, kejahatan yang merajalela, perbudakan dan pembunuhan bayi-bayi Israel. Meskipun tempat itu dipandang buruk bagi manusia, namun Allah dapat menggunakannya untuk tujuan yang baik.
Dalam pandangan Allah, Mesir adalah tempat yang aman bagi bayi Yesus. Selama di Mesir, Allah tetap memelihara dengan anugerah damai sampai Dia memberitahukan kepada mereka saatnya untuk kernbali. Yesus adalah intisari dari bangsa Israel. Ketika bangsa Israel gagal menjalankan misi Allah, maka Yesus satu-satunya pribadi sempurna yang sanggup melaksanakannya.
Kehadiran anak dalam keluarga mendatangkan sukacita sekaligus tantangan. Setiap anak di dalam kehidupan keluarga ada dalam rancangan dan misi Allah. Ketaatan orang tua kepada Allah di tengah gejolak dan gelombang tantangan zaman merupakan bentuk kesetiaan untuk menjalankan misi-Nya bagi anak.
♪ GB. 150
Doa : (Tuhan Yesus, tolong mampukan kami menjadi orang tua yang siap menjaga anak-anak dalam hadapi tantangan jaman)