MINGGU XXV SES. PENTAKOSTA
♪ KJ.443 : 1 – Berdoa
2 Korintus 4 : 16 – 18
Penderitaan Yang Sementara Tak Berarti Dibanding Sukacita Yang Kekal
Seorang anggota Gerakan Pemuda (GP) didampingi oleh orangtuanya menuturkan betapa sulit dan beratnya serta melelahkan perjuangan yang ditempuhnya saat latihan. Belum lagi hambatan-hambatan sebelum dan sesudah latihan itu dilakukan. Ibunya menimpali, bahwa ia hanya bisa mendoakan anaknya. Bahkan sering ia berdoa disertai dengan air mata, agar kiranya Tuhan menolong dan anaknya tetap dalam perlindungan-Nya. Sekarang pemuda tersebut sudah dapat membeli rumah dan diangkat menjadi pegawai negeri. Semua karena berkat Tuhan dan hasil perjuangannya, terlebih setelah mendapat juara ketiga Balap Sepeda pada olimpiade yang lalu. Memang yang terus berjuang, walapun amat berat dan penuh penderitaan, yang akhirnya akan menikmati kebaikan.
Paulus dan kawan-kawan banyak menanggung penderitaan namun tidak berputus asa karena yakin bahwa itu adalah jalan menuju kemenangan. Mereka yakin, bahwa penderitaan yang sedang ditanggung itu amat ringan dibanding dengan sukacita yang sedang dipersiapkan dan dinikmati selamanya kelak. Memang salib adalah jalan menuju kemuliaan.
Seperti kata pepatah “Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”. Mari jangan terlalu pedulikan beban yang sedang kita pikul. Sebab tidak mungkin Tuhan menanggungkan apa yang tidak mampu kita tanggung. Teruslah melakukan tugas pelayanan di manapun dan kapanpun itu sesuai talenta yang kita miliki. Jatuh bangun itu biasa. Ada proses yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Bayangkanlah hadiah yang sedang menanti, itu akan memicu semangat kita. Tuhan pasti memberi kekuatan dan kemenangan bagi yang terus bekerja bagi-Nya.
♪ KJ. 443 : 2
Doa : (Ya Tuhan, beban ini berat dan kami pun kelelahan. Mohon berilah kekuatan untuk terus maju bersama-MU)