MINGGU V SESUDAH PENTAKOSTA
NKB.73 – Berdoa
KASIH SEBAGAI SUMBER ETIKA
Ulangan 6 : 4 – 9
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu” (ay.5)
Dimulai dengan “shema/dengarlah Israel” suatu kredo/pengakuan percaya Israel : “TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa”. Soal mendengar suara Allah sudah berkurang. TUHAN itu esa atau lebih tepat eka, satu Tuhan. Satu bukan hanya soal jumlah, tetapi dalam keunikan dan keberbedaan-Nya. Tuhan yang Eka atau Satu itu adalah Tuhan yang memberikan perintah Kasih sebagai inti hukum yang terdiri dari ketetapan dan peraturan-Nya. Mereka tetap menjunjung Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya keadaan mereka baik. Perintah mengasihi Allah (Ul.6:5) dipadukan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 22:37-38; dengan mengasihi sesama seperti diri sendiri, Matius 22:39. Perintah mengasihi sesama, didapatkan dari Imamat 19:18. Tuhan Yesus Kristus bukan sekadar pemberi perintah atau hukum, tetapi memberikan cara kehidupan yang beretika Kristiani bahkan Universal. Kasih adalah dasar untuk beretika dalam hidup. Lihat kasih Allah akan dunia dalam Yohanes 3:16. Ingat, kasih Allah akan dunia, tak ada batas etnis atau ras, bahasa bahkan agama sekalipun. Banyak sekali pembunuhan dan pemusnahan atas manusia, anak, perempuan bahkan dewasa dan tua. Hentikanlah itu melalui pendidikan etika dan moral Kristiani bagi keluarga dan umum.
Etika adalah serangkaian prinsip moral yang disarikan dari iman Kristen yang kemudian menjadi landasan tindakan kita. Artinya bahwa ketika kita mengaku beragama, maka haruslah kita beretika dalam semua bidang hidup. Tanpa beretika hancurlah kehidupan dunia. Itulah kebahagiaan moral keluarga Knstiani. Dalam 1 Yohanes 4:8 dinyatakan : “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah sebab Allah adalah kasih”. Mengasihi Allah bukan hanya dengan hati, jiwa dan kekuatan kita tetapi dengan akal budi. Kita harus memperhatikan, mengajarkan, mengikatkan/mengingatkan, menuliskannya atas hati dan dalam pikiran anak-anak dan generasi muda. Karena sistem pengingat kita bermula dengan cara berpikir yang membuat Tuhan sebagai prioritas utama.
NKB. 128
Doa : (Tuhan, buatlah aku beretika dan bermoral Kristiani)
Source: Sabda Bina Umat