MINGGU XIV SES. PENTAKOSTA
♪ KJ. 424 : 1, 2 – Berdoa
Amsal 4 : 18 – 19
Tetaplah Di Jalan Orang Benar
Sekali lagi Amsal menghadirkan dua pilihan jalan orang benar yang terang dan jalan orang fasik yang gelap. Amsal tidak melanjutkan penjelasannya tentang keuntungan apa yang didapat jika berjalan di jalan terang. Namun demikian yang pasti, berjalan dalam gelap dapat membuat tersandung tanpa kita sendiri tahu apa yang menjadi penyebabnya.
Berjalan di dalam kegelapan itu seperti mengalami masalah yang bertubi-tubi tetapi kita sendiri tidak tahu apa sebenarnya inti masalahnya. Kita merugi banyak, kecewa dan terpuruk. Hal yang paling memprihatinkan adalah kita tidak tahu di mana letak salahnya atau masalahnya, dan apa sumbernya. Hidup di dalam gelap itu seperti kita bertengkar dengan orang Iain tanpa tahu persis, apa sebenarnya duduk perkaranya. Itu seperti ketika kita sakit tanpa tahu persis, apa sakitnya. Jadi, hidup dalam gelap sama artinya dengan keadaan dalam ketidaktahuan. Yang diketahui hanyalah hidup kita dalam masalah.
Berjalan di dalam terang, jika merujuk pada yang dikatakan Paulus, berarti kita berbuat yang baik, memberlakukan keadilan dan menyatakan yang benar (Ef 5:9). Di dalam terang, kita tidak hanya menjalani hidup sambil sibuk menyelesaikan masalah demi masalah tetapi produktif menghasilkan berbagai perbuatan baik sambil menyelamatkan orang lain melalui kebenaran yang dinyatakan dan keadilan yang diberlakukan.
Kebenaran yang dinyatakan, keadilan yang diberlakukan serta kebaikan yang disebarkan akan membuat kita seperti terang yang hadir di tengah masyarakat. Kehadiran kita menjadi harapan bagi banyak orang, karena mereka tahu akan ada kebaikan yang dirasakan. Mereka akan tahu mana yang benar dan yang salah sehingga mampu memberlakukan keadilan yang akhirnya menyelamatkan orang banyak.
♪ KJ. 424 : 3, 4
Doa : (Ya Tuhan mohon, sadarkan kami bahwa berjalan di dalam terang itu penting, bukan untuk menyelamatkan diri sendiri saja tetapi juga orang banyak)