MINGGU IV SESUDAH EPIFANIA
GB 62:1 – Berdoa
DIPERDAYA
Yosua 9:10-15
Maka Yosua mengadakan persahabatan dengan mereka dan mengikat perjanjian dengan mereka, bahwa ia akan membiarkan mereka hidup; dan para pemimpin umat itu bersumpah kepada mereka. (ay 15).
Yosua dan orang Israel berhasil diperdaya orang Gibeon, sehingga terjadilah perjanjian damai sebagaimana yang diinginkan orang Gibeon. Nampak sepele tetapi fatal, Yosua dan orang Israel langsung mempercayai omongan bahkan barang-barang yang ditunjukkan oleh orang Gibeon. Bisa saja karena kasihan, sehingga tidak enak hati jika menolak. Hal yang diabaikan adalah meminta keputusan TUHAN.
Yosua adalah pemimpin Israel yang menggantikan Musa. Ada perbedaan Musa dan Yosua. Musa membangun komunikasi, bahkan apapun yang terjadi dan ingin dilakukan oleh Musa bersama dengan orang Israel, terlebih dahulu bertanya dan menunggu keputusan Tuhan. Yosua yang masih muda, terburu-buru dalam bertindak. Lupa bahwa sesungguhnya dirinya hanyalah perpenjangan tangan Tuhan. Bukan sebagai penentu kebijakan dan pangambil keputusan, Yosua lupa terhadap perintah Tuhan.
Banyak penipuan yang terjadi dengan berbagai cara. Para penipu memperdaya korban dengan cara menyerang nurani sehingga mambuat korban menjadi takut dan panik, tidak enak hati. Kejadian seperti ini membuat ragu-ragu menolong yang susah atau membagikan kebaikan kepada sesama. Melalui kisah Yosua dan orang Israel yang berhadapan dangan orang Gibeon, kita belajar: Pertama, mengingat Firman Tuhan, jangan biarkan kesibukan dan keasyikan membuat kita lupa membaca Alkitab. Firman Tuhan menjadi perisai dalam menjalani kehidupan, sehingga tidak mudah diperdaya oleh tipu muslihat. Kedua, menempatkan diri dengan tepat: kita bukan menjadi penentu alas kehidupan kila, melainkan Tuhan. Ketika terjadi peristiwa apapun, di dalam maupun di luar kontrol dan kuasa kita, tetapi kita harus melibatkan TUHAN dalam seluruh keputusan kita. Bertanyalah kepada Tuhan untuk setiap hal karena Tuhanlah pemilik dan penguasa atas kehidupan kita.
GB 253:1,3
Doa : (Hidup ini adalah milikmu, ya Tuhan, nyatakanlah yang terbaik bagi kami menurut kehendak-Mu)
Source: Sabda Bina Umat