MINGGU ADVEN II
GB.156 – Berdoa
TIDAK MENERIMA YESUS
Yohanes 5:36-40
Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. (ay.39-40)
Mengherankan bukan, semua Kitab Suci berbicara tentang Yesus Kristus, tetapi mereka tetap saja tidak mempercayai Yesus. Bahkan Injil Yohanes disebut sebagai bukan Injil. Mereka meragukan latar belakang Keyahudian Injil Yohanes. Maka Yohanes dituduh lebih menerima pengaruh Yunani. Ada juga tuduhan bahwa Injil Yohanes ditulis jauh setelah Abad para Rasul, (60-90 Masehi), antara tahun 90-130 Masehi.
Penemuan Gulungan Laut Mati (GLM) tahun 1947 di Lembah Qumran meneguhkan bahwa Injil Yohanes bukan kitab Helenis atau Yunani tetapi berlatar belakang Yahudi. Ternyata menurut GLM (Dead Sea Scrolls), Injil Yohanes ditulis tidak lebih dari tahun 90 Masehi. Tuduhan bawa Injil Yohanes dipengaruhi ajaran Gnostik, terbukti tak benar. Hal ini dinyatakan oleh Literatur dari Nag Hammadi, sebelah Utara kota Luxor, Mesir pada tahun 1945. Terbukti bahwa Injil Yohanes ditulis jauh sebelum bahkan abad ke 2 Masehi. Ajaran Gnostik itulah yang justru baru hadir pada abad ke 3 Masehi.
Bapa Gereja Athanasius yang akhirnya menyusun dan mensahkan Kanon PL dan PB memasukkan Injil menurut Yohanes sebagai Injil ke 4 dalam Perjanjian Baru. Orang Yahudi diyakinkan bahwa Kristus yang historis itu adalah Sang Mesias, Yang Diurapi, Sang Kristus. Sedangkan bagi orang Yunani, mereka diyakinkan bahwa Kristus itu adalah Anak Allah, Juruselamat Umat Manusia. Injil Yohanes adalah Injil Kepercayaan, (The Gospel of Belief). Kita membaca dan menerima maksud ditulisnya Injil Yohanes : “Memang masih banyak tanda-tanda yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam Kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (20:30-31). Mari kita sungguh percaya kepada Yesus Kristus, Tuhan kita.
GB.156
Doa : {Biarlah kami jangan pernah malu akan nama Nama-Mu, Yesus Kristus)
Source: Sabda Bina Umat