Filipi 2: 25 – 30
TELADAN PELAYAN
Paulus berharap Epafroditus dapat segera berjumpa dengan Jemaat di Filipi. Hal ini bukan karena Paulus tidak membutuhkan kehadiran Epafroditus. la menyadari, bahwa Jemaat di Filipi lebih membutuhkan kehadiran Epafroditus. Epafroditus merupakan Jemaat di Filipi yang diutus untuk melayani Rasul Paulus. la mempunyai kesungguhan luar biasa dalam menjalani tanggung jawab pelayanannya. la rela memberikan apa saja, bahkan mempertaruhkan jiwanya dalam upaya memenuhi tanggung jawabnya.
Epafroditus begitu mementingkan kebutuhan Rasul Paulus. la tidak mementingkan dirinya. la terus berupaya melakukan yang terbaik, walaupun akhirnya dia harus mengalami sakit, bahkan hingga nyaris mati. Mentalitas Epafroditus yang tidak mementingkan diri sendiri, juga ditunjukkan ketika dia mengalami susah, bukan oleh keadaannya, tetapi karena mengetahui, bahwa Jemaat di Filipi khawatir akan keadaannya yang sakit. Kembalinya Epafroditus ke Filipi tentu dapat menjadi penguatan yang luar biasa bagi jemaat. Karena ia dapat menjadi teladan yang menguatkan jemaat untuk memiliki kesungguhan melayani.
Keteladanan yang ditunjukkan Epafroditus juga menjadi penguatan bagi kita untuk terus memperhatikan kebutuhan sesama. Sebagaimana Epafroditus yang diutus untuk melayani Paulus, kitapun memiliki tugas perutusan dalam melakukan pelayanan bagi sesame. Marilah kita juga memiliki kesungguhan dalam melakukan pelayanan seperti yang dimiliki Epafroditus.
♪ KJ. 341: 2,3
Doa: (Ya Tuhan, tolong mampukan kami unuk dapat memiliki kesungguhan dalam pelayanan)