Minggu IV Sesudah Paskah
Sabtu, 5 Mei 2018
Renungan Malam
TAKLUKKAN MASALAH, MEWARTAKAN TUHAN BEKERJA
2 Raja-Raja 4:44
“Lalu dihidangkannyalah di depan mereka, maka makanlah mereka dan ada sisanya, sesuai dengan firman TUHAN” (ayat 44)
Ditaklukkan masalah adalah hal umum yang terjadi di saat kesulitan menerpa. Berbagai alasan diajukan untuk mendukung mengapa si a, si b, jemaat a dan jemaat b ditaklukkan oleh masalah yang menerpa. Situasi “ditaklukkan” itu mendorong kita untuk bertanya “di mana Tuhan?” Atau, bertanya “mengapa Tuhan tidak hadir di masalah yang ada?”. Sangat banyak bentuk masalah. Misalnya, suatu masalah yang tidak terselesaikan sampai berlarut-larut, atau masalah yang mendatangkan tangisan dan duka (seperti Sho’ah).
Setiap masalah adalah tanda bagi kita untuk melihat apakah Tuhan hadir di masalah itu. Bahkan, masalah-masalah itu (seperti Sho’ah) mengajak kita untuk jujur bahwa Tuhan tidak hadir dan bekerja di masalah itu. Mengapa? Karena Tuhan tidak diijinkan bekerja. Kejutan Ilahi ditutup. Kehendak orang-orang tertentu yang jadi, bukan kehendak-Nya.
Perikop ini memberi suatu gambaran ketika Tuhan bekerja di satu masalah. Yaitu, masalah diatasi, dan semua bersukacita. Di perikop tertulis “Hidangan yang disajikan”. Ini adalah hasil dari masalah yang diatasi. Lalu, perikop menuliskan: “makanlah mereka dan ada sisanya”. Ini adalah bentuk dari semua bersukacita ketika Tuhan bekerja di dalam suatu masalah. Masalah yang dihadapi oleh nabi-Nya adalah “jangan sampai suatu masalah membuat banyak orang berpandangan bahwa Tuhan mati”. Oleh karena itu, Tuhan bekerja melalui nabi-Nya dengan memberi makanan yang cukup.
Bertolak dari pemahaman di atas, kita dipanggil untuk “taklukkan masalah, mewartakan Tuhan yang bekerja”. Di setiap masalah yang berhasil kita atasi, pada saat itu kita mewartakan bahwa Tuhan hidup, Tuhan hadir, dan Tuhan bekerja. Masalah tidak bisa lebih besar dari Tuhan dan karena itu setiap masalah memiliki batas waktu: tidak abadi. Setiap kita dipanggil untuk mengijinkan Tuhan bekerja.
Mari, kita mewartakan Tuhan yang bekerja di setiap masalah yang dihadapi. Apapun masalah yang dihadapi, ingat: masalah tidak lebih besar dari Tuhan kita.
Source: Sabda Bina Umat