Minggu VI Sesudah Epifania
Selasa, 13 Februari 2018
Renungan Malam
MEMPERKENALKAN KETETAPAN DAN PERINGATAN TUHAN
Mazmur 78:5-11
“supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya” (ayat 7)
Di lingkungan bangsa Israel, Hukum Taurat merupakan objek utama yang harus dipelajari setiap hari dengan penuh ketekunan. Lewat hukum agama ini kemurnian pengajaran dalam rangka membangun perilaku hidup akan terjaga dari generasi ke generasi. Ayat ke-5 dan ke-6 bacaan kita menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Israel diperintahkan Tuhan untuk memperkenalkan peringatan yang diperintahkan Tuhan untuk memperkenalkan peringatan yang ditetapkan-Nya dan hukum Taurat yang diberi-Nya kepada anak-anak mereka. Selanjutnya, anak-anak itu menceriterakan apa yang dipahaminya kepada keturunan mereka. Kemurnian pengajaran untuk membangun perilaku hidup terjadi di tengah keluarga; dari orang tua kepada anak-anaknya dan berbasis pada ketetapan dan hukum Allah. Di tengah keluarga kita, siapakah yang menjadi pendidik utama: guru sekolah, pelayan anak (pelayan sekolah minggu), televisi, asisten rumah tangga atau papa dan mama sebagai orang tua? Ketika mengajar anak-anak, materi pokok apakah yang kita berikan untuk membangun perilaku hidup mereka?
Dalam pengajarannya, pemazmur juga menyatakan bahwa tujuan memperkenalkan ketetapan dan peringatan Tuhan adalah supaya: 1. Generasi muda menaruh kepercayaan kepada Allah, tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah dan memegang perintah-perintah-Nya. 2. Generasi muda tidak mengulangi kegagalan nenek moyang mereka yang sudah memberontak dan tidak tetap hatinya kepada Allah. Mereka diarahkan untuk menjadi generasi yang setia kepada Allah. Sejarah bangsa Israel sarat dengan kesaksian tentang jaminan kehidupan bagi orang yang setia dan tidak setia memberlakukan kehendak-Nya. Bagi yang tidak setia dan suka memberontak, Allah siap memberi ganjaran kepada mereka.
Pengalaman iman para leluhur Israel penting untuk diceriterakan agar generasi bangsa setia kepada Tuhan. Belajar dari Israel, angkatan demi angkatan boleh berlalu, tetapi semangat hidup mengandalkan Tuhan sebagai pengendali kehidupan kiranya selalu terjaga dalam perjuangan generasi penerus kita.
Source: Sabda Bina Umat