Minggu II Pra Paskah
Selasa , 20 Maret 2018
Renungan Malam
PERMINTAAN
Mazmur 74:18-23
“Pandanglah kepada perjanjian, sebab tempat-tempat gelap di bumi pernuh sarang-sarang kekerasan” (ayat 20)
Setiap orang pernah mengajukan permintaan kepada orang lain: seorang anak kecil menangis dan merengek minta dibelikan mainan; seorang anak muda ngambek karena orang tua tidak membelikan sepeda motor yang dimintanya; seorang ibu minta tolong temannya mencarikan pembantu rumah tangga; seorang suami meminta Tuhan memberikannya pekerjaan. Sementara parpol minta kepada presiden terpilih agar diberi kursi atau jabatan menteri. Orang-orang pergi ke beberapa tempat pemujaan untuk meminta kekayaan atau kesejahteraan.
Umat Allah meminta kepada Tuhan melalui seruan agar Allah mengingat mereka, namun seolah-olah Allah melupakan,karena itu mereka menderita. Dalam permintaan itu mereka menyadari bahwa pokok dari penderitaan mereka adalah karena pelanggaran terhadap kemuliaan nama Tuhan yang seharusnya patut dipuji; bangsa itu telah menista nama Tuhan. Umat meminta agar Tuhan jangan membinasakan, tetapi sebaliknya mengingat perjanjian-Nya. Perjanjian Tuhan dengan Israel disebut dalam hubungan yang dipenuhi kekerasan telah memenuhi semua tempat gelap di negeri mereka. Harapannya Tuhan tidak membiarkan mereka terus menderita. Sepatutnyalah Tuhan “bangun” dan membela perkara-Nya sendiri, sebab nama-Nya telah dinista sepanjang hari. Maksud mereka, bukan hanya karena mereka menderita, tetapi juga agar kehormatan dan kemuliaan Allah ditegakkan diantara bangsa yang suka mencela. Ketika mereka tidak dapat lagi melihat tanda-tanda keselamatan dan tidak tahu berapa lama lagi mereka menderita, mereka mendapatkan kekuatan untk percaya dan berharap pada imannya kepada Tuhan sebagai pencipta. Tuhan yang berkuasa atas laut, pasti berkuasa mengubah penderitaan mereka. Allah pencipta adalah sekaligus Allah penyelamat.
Source: Sabda Bina Umat