MINGGU XX SES. PENTAKOSTA
SELASA, 24 OKTOBER 2017
Renungan Pagi
KJ.337 : 1,2 -Berdoa
PERSEMBAHAN YANG BERHIASKAN KEKUDUSAN
1 Tawarikh 16:28-33
…..bawalah persembahan dan masuklah menghadbp Dial Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan. (ay.29)
Setiap orang yang membawa persembahan kepada Tuhan sudah tentu dengan maksud yang baik. Apalagi persembahan itu untuk memohon pengasihan dan syukur karena Tuhan telah mendengar doa-doa kita. Karena itu ketika kita datang kepada Tuhan, sudah harus memiliki sikap tulus, murni dan bersih. Sikap ini harus menjadi pedoman dan pengukur perilaku dihadapan Tuhan. Bukankah Tuhan itu kudus? Bukankah firman sudah menyatakan “saudara-saudara demi kemurahan Allah, aku menasihatkan kamu supaya kamu mempersembahkan Tuhanmu sebagai persembahan yang hidup, yang berdiam dan yang berkenan kepada Allah : itu adalah ibadahmu yang sejati (Roma 12 : 1). Jadi persembahan itu adalah juga sebuah sbadah.
Dalam interaksi dengan Tuhan melalui persembahan ataupun ibadah hendaklah disertai dengan sikap-sikap yang benar dan murni. Dan apakah sifat benar dan murni? ltu harus tergambar lebih-lebih lewat cara beribadah, menghormati Tuhan, menghargai Tuhan. Dan dalam menegakkan aturan-aturan persembahan dan ibadah senantiasa bersyukur dan mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, menjadikan Tuhan sumber keputusan yang terbaik.
Tuhan itu kudus, sebab itu kitapun sebagai umat harus kudus. Hidup kudus berarti hidup bebas dari cacat dan cela, memberi diri dipimpin oleh Tuhan didalam segala usaha dan upaya. Menclptakan rasa aman dan sejahtera bersama-sama dengan sesama manusia. Menghargai bahkan dengan penuh loyalitas menjunjung tinggi norma-norma pergaulan antar sesama, ikut bertanggungjawab dalam kebaikan dan ketulusan hidup. Mari teruskan cara hidup kudus dan benar demi kebaikan hidup bersama.
KJ. 331:3
Doa : (Ya Tuhan berikan kami petunjuk-petunjuk dan bimbinglah hidup kami agar menjadi sebuah persahabatan kudus bagi kemuliaan nama-Mu)
Source: Sabda Bina Umat