MINGGU SESUDAH NATAL
♪ KJ.120 : 1 – Berdoa
Yohanes 1 : 5-9
Yohanes Pembaptis Adalah Saksi
Ada sebagian kalangan Yahudi Kristen, yang berupaya meninggikan Yohanes Pembaptis begitu rupa. Akibatnya ada klaim, bahwa baptisan yang sah itu adalah yang diwariskan oleh Yohanes Pembaptis (Kis.19:1-7). Padahal, makna baptisan Yohanes adalah persiapan dalam rangka menyambut kedatangan Tuhan Yesus, dengan mewajibkan orang yang menerimanya untuk bertobat terlebih dulu.
Sekarang Tuhan Yesus sudah datang. Apakah baptisan Yohanes dan maknanya itu masih berlaku? Jelas tidak. Dengan kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia, maka makna baptisan bergeser menjadi tanda anugerah-Nya yang telah diterima oleh manusia. Kalau baptisan Yohanes menuntun manusia untuk datang kepada Tuhan Yesus, maka baptisan atas nama Allah Tri-tunggal menekankan rahmat-Nya yang mendatangi manusia.
Bagaimanapun juga Yohanes Pembaptis sedari awal memang dihadirkan sebagai saksi dari Terang. la bukan Terang itu sendiri. Ini alasan kedua mengapa baptisan Yohanes tidak dapat menggantikan yang atas nama Allah Tritunggal.
Melalui bacaan ini, kita dapat memahami posisi hamba Allah sesungguhnya. la itu bukan Allah. la juga bukan perantara Allah dengan umat. Hamba Allah adalah saksi. Fungsi utama mereka adalah menyampaikan berita karya Allah yang terjadi kepada manusia dan mengajarkan orang untuk merespon-Nya dengan benar. Hal inilah yang kemudian membuat Yohanes Pembaptis berkata, “la harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yoh.3:30).
Kita semua pengikut Kristus juga termasuk sebagai hamba Allah. Hidup kita adalah suatu persembahan untuk kemuliaan Allah, Belajar dari Yohanes Pembaptis, bukan diri kita sasaran dari pelayanan yang dilakukan. Sebaliknya, yang layak untuk menerima pujian, hormat, dan kemuliaan. Jangan sampai kita takabur!
♪ KJ. 120 : 2, 3
Doa : (Ya Allah, kami memohon penyertaan-Mu untuk para hamba-Mu, yang Engkau hadirkan sebagai saksi atas karya-Mu bagi dunia ini)