GB.69 : 1 – Berdoa
KESALEHAN SEMU
Yakobus 2:14-20
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati. (ay.17)
Kesalehan semu adalah kesalehan yang berbicara tentang iman tetapi menyingkirkan perbuatan. Mengutip Dietrich Bonhoeffer yang mengatakan : Anugerah murahan adalah anugerah yang berbicara tentang pengampunan tetapi menyingkirkan penyesalan dan pertobatan. Dengan perkataan lain pengampunan mengizinkan orang untuk berbuat dosa sesuka hati. Berbicara tentang baptisan tetapi tidak mau berbicara tentang disiplin gereja. Berbicara tentang perjamuan kudus tetapi tidak mau berbicara tentang pengakuan dosa. Berbicara tentang anugerah tanpa salib. Anugerah yang hanya mau menikmati tetapi tidak mau menanggung risiko. Yakobus mengecam sikap seperti ini, sehingga ia mengatakan iman tanpa perbuatan mati.
Iman yang sangat penting dan mendapat penekanan dalam keyakinan Kristen, seringkali dipakai untuk menutup atau menyembunyikan kejahatan orang Kristen yang paling buruk. Menutup kekikiran dan ketamakan yang tidak peduli terhadap orang-orang miskin, dengan argumentasi manusia diselamatkan karena iman (sola ficle) dan bukan perbuatan. Kehilangan kepedulian dan belarasa terhadap sesama yang menderita tetapi membenarkan diri dengan mengatakan yang terutama adalah iman, bukan perbuatan. Inilah yang dimaksudkan dengan kesalehan semu. Memperalat firman Allah untuk kepentingan sendiri. Melegalisasi kejahatan dengan mempergunakan Firman Allah.
Kekikiran dan ketamakan munafikan dan menyingkirkan hukum kasih. Iman atau kabar baik membenarkan orang untuk tidak memberikan perhatian kepada yang rapuh dan yang tercecer. Iman sebagai jaminan keselamatan mengabaikan moral atau tingkah laku orang yang beriman itu. Mengikrarkan iman membuat orang diterima Tuhan, walaupun tingkah lakunya terhadap sesama sangat memalukan. Salib Kristus diproklamasikan dan didengungkan dimana-mana untuk menjadi alasan agar tidak menyentuh salib di dalam kehidupan ini.
GB.69: 2
Doa: (Bapa Jauhkan kami dari iman yang semu, kesalehan yang hanya mau menikmati kemudahan dan kenikmatan tetapi sama sekali tidak mau menyentuh salib)
Source: Sabda Bina Umat