MINGGU VI PRAPASKAH
KJ.36 : 1 – Berdoa
MENGAMPUNI KARENA SUDAH DIAMPUNI
Matius 18:26-35
Bukankah engkau pun harus mengasihi kawanmu? (ay.33)
Dalam bacaan Alkitab pagi tadi, kita telah diingatkan pentingnya mengampuni sesama tanpa syarat dan tanpa batas supaya kita dapat merasakan damai.
Menutup hari ini, kita kembali diajak untuk merenungkan ajaran Yesus tentang mengampuni sesama sebagaimana kita telah diampuni, baik oleh Allah maupun oleh sesama.
Saudara terkasih, mari kita jujur. Siapakah di antara kita yang tidak pernah berbuat dosa dan kesalahan? Tentu tidak ada, bukan?! Jika demikian kita semua pasti pernah merasakan betapa menyedihkan dan memalukannya berada di posisi sebagai orang yang bersalah. Dalam posisi tersebut, kita umumnya sangat mengharapkan pengampunan sama seperti orang yang berhutang banyak (10.000 talenta) dalam perumpamaan Yesus. Kita bahkan membutuhkan dukungan supaya kita mampu menjalani konsekuensi dari kesalahan yang kita perbuat. Namun sangat disayangkan, seringkali kita juga hanya mau diampuni dan tidak mau mengampuni.
Kita terus mengingat dan mengungkit kesalahan orang lain laksana hutang yang belum terbayar. Menurut Yesus, sikap demikian tidak hanya menunjukkan arogansi (merasa diri benar, tanpa cela), melainkan juga kekerasan hati (tidak mau terbuka dan berubah). Karena itu kita pun tidak akan memperoleh pengampunan Allah bahkan dihukum sesuai dosa dan kesalahan kita (ay.34).
Maukah kita mengalaminya? Jika tidak, mari kita lakukan ajaran Yesus! Pertama, ampunilah kesalahan sesama dengan tulus dan rela. Tidak terpaksa, apalagi pura-pura. Sebab Tuhan tidak menyukai kepalsuan dan kemunafikan!. Kedua, ampunilah kesalahan sesama dengan segenap hati. Mengapa hati? Sebab hati adalah pusat pikiran dan perasaan manusia yang menentukan keputusan dan tindakannya. Itu berarti, Yesus meminta kita untuk mengampuni sesama dengan total serta mewujudkannya secara selaras dalam tutur kata, sikap tubuh, dan perbuatan kita. Dengan begitu, maka sesama dapat merasakan ketulusan kita dalam mengampuninya, serta memperoleh keberanian dan suka-cita untuk kembali berinteraksi, berelasi, dan melayani. Selamat mengampuni. Tuhan menjaga istirahat kita.
KJ.36 : 2
Doa : (Ya Allah, mampukanlah aku untuk mengampuni sesama dengan segenap hati, serta membangun relasi yang baru dalam cinta kasih).
Source: Sabda Bina Umat