MINGGU ADVEN III
♪ KJ. 393 : 1,2 – Berdoa
Filemon 1 : 8-16
Sukacita Yang Membebaskan
Paulus bersukacita atas Filemon. la mengungkapkan sukacitanya dalam setiap doanya. Sukacitanya diungkapkan juga di dalam surat yang ditulisnya kepada Filemon.
Dalam suratnya kepada Filemon ini, Paulus juga menyampaikan permohonan khususnya, agar dia dapat menerima kembali Onesimus, budaknya yang melarikan diri dan mencuri uang darinya (ayat 10-11). Paulus meminta kepada Filemon, agar menerima Onesimus bukan lagi sebagai hamba, tetapi sebagai saudara yang kekasih (ayat 16). Terkesan permohonan Paulus ini berlebihan dan tidak pada tempatnya. Mana mungkin budak yang telah melarikan diri, bahkan juga mencuri uang tuannya, dapat diterima kembali? Apalagi diterima bukan sebagai budak melainkan saudara yang kekasih? Bagi kebanyakan kita akan mengatakan permohonan Paulus ini berlebihan. Namun demikian, mari kita Iihat dan perhatikan dengan cermat mengapa Paulus mengajukan permohonan ini. Pertama, Filemon bukanlah orang yang munafik (lain di bibir lain di hati). Hal ini nampak pada kesediaannya untuk menjadikan rumahnya sebagai tempat persekutuan jemaat. Kedua, Filemon tidak mengadukan pelarian Onesimus ke pihak yang berwenang atau mengejarnya. Ketiga, dan hal itu yang menjadi dasar permohonan Paulus, karena Filemon sungguh-sungguh mengalami sukacita besar oleh kehadiran Kristus dalam diri dan kehidupannya (ayat. 12-14).
Dalam Tuhan Yesus Kristus, ada sukacita yang membebaskan. Sukacita dari Tuhan Yesus itu membebaskan kita dari amarah, sakit hati, dendam dan kebencian. Karena sukacita Kristus memulihkan dan membarui hidup kita. Kiranya kita semua bersukacita dalam Kristus dan bersedia dipakai sebagai alat-Nya untuk membawa sukacita sejati bagi sesama.
♪ KJ. 393 : 3
Doa : (Ya Tuhan Yesus, tolong kami agar mampu membawa sukacita sejati dari Engkau bagi sesama)