Minggu Pemuliaan
Senin, 14 Mei 2018
Renungan malam
ADA DAMAI, ADA KEBAIKAN
Roma 12: 19- 21
“…. kalahkanlah kelahatan dengan kebaikan!” (ayat 21)
Kelembutan dan kebaikan bukanlah tanda-tanda kelemahan dan putus asa, tetapi adalah penjelmaan sebuah kekuatan (Kahlil Gibran). – “Disi si rungguk, Disi si tata; la disi hita juguk, Disi Ompunta Debata. Peribasa Batak yang berarti dimana ada si Rungguk, di situ ada si Tata”; dimanapun kita duduk, di situ selalu ada Tuhan yang Mahakuasa. Ini mau menjelaskan bahwa Firman Tuhan telah membawa dan menetapkan cara-cara kelakuan untuk manusia.
Paulus mengajak jemaat Roma untuk dapat menyentuh hati Allah dengan integritas yang terbentuk dalam diri orang percaya. Salah satu citra dirinya adalah menghadirkan damai sejahtera. Pemercaya harus memberi penerangan menyejukkan seperti bulan yang bersinar terang benderang namun tak panas, bahkan terang bulan nampak indah sekali. Orang desa di masyarakat Jawa menyebutnya purnama sidi, bulan purnama; bulan yang sempurna; menyejukkan dan dalam makna menerangi kegelapan. Demikianlah Eka Darma Putra memaknai sikap Kristiani. Pandangan dunia umumnya, satu-satunya alternatif yang tersedia bila orang tidak menerima perlakuan orang lain adalah -apalagi kalau bukan- ”membalas”. ”Mata ganti mata”, “gigi ganti gigi”, “nyawa ganti nyawa”. “Membalas” adalah sikap “kodrati” manusia, malah salah satu nilai terpuji. Kebaikan dibalas kebaikan, perbuatan jahat dibalas perbuatan jahat sepertinya sudah menjadi “wajah” dunia pada umumnya. Namun, membalas kejahatan dengan kebaikan adalah perbuatan luar biasa. “Kemuliaan, keagungan jiwa” bersumber dari hati mulia dan agung yang terpancar melalui sikap dan tindakannya. Hati yang tulus dan baik melahirkan hal-hal bersifat tulus dan baik melalui pikiran, perkataan dan perbuatan. Yang membedakan kita sebagai pengikut Kristus adalah sikap kita menghadapi kejahatan. Ketika kita membalas kejahatan orang jahat, kita sama dengan orang jahat. Kita diharapkan memutus dan menghentikan kejahatan orang jahat itu dengan kebaikan. “Tragedi paling mengerikan bukanlah penindasan dan kekejaman yang dilakukan oleh orang-orang jahat, tetapi justru yang dilakukan oleh orang-orang baik yang ‘bersembunyi’ dibaliknya” Marthin Luther King Jr.
Source: Sabda Bina Umat