Minggu III Sesudah Epifania
Minggu, 21 Januari 2018
Renungan Malam
MEMERANGI KECURANGAN
Mazmur 12
“Engkau, TUHAN, yang akan menepatinya, Engkau akan menjaga hati kami senantiasa terhadap angkatan ini.” (ay.8)
“Cheating is a choice, not a mistake” (berlaku curang adalah pilihan, bukan kekhilafan). Kutipan tersebut ada benarnya! Orang yang berlaku curang pastilah memiliki niat, motivasi dan tujuan dari tindakannya. Ia bahkan sanggup merancangkan perbuatan keji demi keuntungan dan kepuasan pribadinya. Orang yang curang umumnya senang merugikan sesama tanpa peduli dengan kesusahan dan penderitaan yang ditimbulkannya. Orang demikian, menurut Daud, semakin bertambah banyak di masyarakat pada zamannya. Mereka berlaku curang dengan mengumbar kata-kata yang manis dan sedap didengar, namun semua itu palsu, busuk dan penuh dusta (ayat 3, 4, 9). Akibat perbuatan curang, banyak orang tertipu dan mengalami kerugian bahkan terjepit oleh kemiskinan (ayat 6). Menyadari hal tersebut, Daud sebagai pemimpin Israel berseru kepada Tuhan di dalam nyanyiannya. Ia meminta agar Tuhan segera bertindak unutk memenuhi janji-Nya yaitu memberkati orang benar dan menghukum orang fasik. Sikap Daud ini didasarkan pada keyakinan bahwa janji Tuhan adalah janji yang murni (ayat 7). Tuhan tidak mungkin membiarkan orang curang bertahan selamanya di bumi. Sebaliknya, Ia pasti akan memulihkan kehidupan mereka yang dicurangi. Keyakinan Daud kepada janji Tuhan ini kiranya juga menjadi keyakinan kita yang hidup di abad 21 ini. Perbuatan curang seperti menipu, plagiat, korupsi, berzinah, dan lain sebagainya memang kian marak terjadi. Namun semua itu bukanlah alasan bagi kita untuk turut melakukannya. Sebaliknya sebagai orang percaya, kita justru dipanggil untuk mendoakan negeri ini dan terus mengupayakan transformasi melalui sikap takut akan Tuhan dalam kerja-layan kita demi kesejahteraan bersama. Selamat memerangi kecurangan. Tuhan memampukan kita!
Source: Sabda Bina Umat